Wacana Pemindahan Ibukota Kembali Mengemuka

Nasional / 20 January 2013

Kalangan Sendiri

Wacana Pemindahan Ibukota Kembali Mengemuka

daniel.tanamal Official Writer
2311

Masih segar dalam ingatan kita bagaimana kemacetan parah sampai membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 2010 lalu mengemukakan wacana untuk memindahkan ibukota dari Jakarta. Kini, banjir besar yang melanda Jakarta kembali mencuatkan wacana pemindahan itu kembali. Apa kata mereka?

"Kalau saya berpendapat, harus kita pikirkan pemindahan ibu kota. Para ahli harus cari tempat yang baik. Solusinya harus menyeluruh. Harus komprehensif. Ya, harus ada perencanaan tata ruang yang baik, infrastruktur yang baik. Gubernur baru sudah memikirkan. Rencana terowongan masuk akal. Saya kira kanal-kanal banjir mesti dipercepat,” ungkap Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto di Kantor DPP Gerindra, Jalan Ragunan Raya, Jakarta Selatan, Kamis (17/1).

“Kita jangan anggap pikiran itu tidak baik. Menurut saya, pikiran itu bagus-bagus saja. Saya punya tiga studi soal itu dari ITB. Anak-anak ITB  bilang harus pindah satu jangkauan penerbangan. Namun pemindahan itu tidak mudah, kita jangan latah hanya karena banjir lalu kita lakukan (pemindahan) itu" kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (18/1).

"Komisi II akan segera mendiskusikan tentang perlunya ada pemisahan yang tegas antara fungsi Ibu Kota sebagai pusat pemerintahan negara yang terpisah dengan pusat bisnis dan perdagangan. Sehingga berbagai permasalahan seperti kemacetan dan kebanjiran akan dengan mudah terselesaikan sepanjang masa," jelas Ketua Komisi II Bidang Pemerintahan dan Dalam Negeri DPR Agun Gunanjar, Kamis (17/1/2013).

Tidak seperti beberapa tokoh dan pejabat pemerintahan diatas, mantan wakil presiden Jusuf Kalla justru tidak sependapat jika ibukota dipindahkan. "Tadi tidak dibahas (bersama Presiden) tapi pendapat saya solusinya bukan pindah, tapi perbaiki infrastruktur, pindah kemana? Pada dewasa ini menurut saya bukan prioritaslah. Prioritasnya perbaiki banjir, bikin salurannya, perbesar Ciliwung. Nggak ada gunanya pindah tapi Jakarta tetap kumuh. Yang kita hindari kekumuhannya, kemacetannya, banjirnya diselesaikan bukan ibukotanya diselesaikan. Jangan balik pikiran,” pungkasnya di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Jumat (18/1).

 



Sumber : berbagai sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami